Kunjungan lapangan dalam konteks pendidikan sejarah merujuk pada kegiatan yang melibatkan perjalanan atau kunjungan siswa ke tempat-tempat bersejarah, museum, situs arkeologi, atau lokasi lain yang relevan dengan topik sejarah yang sedang dipelajari. Ini adalah upaya untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa agar mereka dapat melihat, merasakan, dan mempelajari sejarah di tempat yang memiliki nilai historis atau budaya.

Secara lebih formal, kunjungan lapangan dapat didefinisikan sebagai kegiatan pembelajaran di luar kelas yang bertujuan untuk memperluas pengalaman pembelajaran siswa dengan memberikan kesempatan untuk mengamati, menggali, atau berinteraksi dengan objek, tempat, atau situasi nyata yang relevan dengan materi pelajaran.

Dalam konteks pendidikan sejarah, kunjungan lapangan memungkinkan siswa untuk melihat langsung artefak sejarah, struktur fisik, atau lokasi yang terkait dengan topik sejarah yang dipelajari. Tujuan dari kunjungan lapangan ini adalah untuk memperdalam pemahaman siswa tentang materi sejarah, mengaitkan teori dengan praktek, dan menginspirasi minat serta keterlibatan dalam studi sejarah.

Kunjungan lapangan dalam pendidikan sejarah sering kali disusun sebagai bagian integral dari kurikulum untuk memberikan pengalaman belajar yang bervariasi dan mendalam kepada siswa, yang tidak mungkin dicapai melalui pembelajaran dalam kelas saja.